Benarkah? Dalam wawancara dengan TEMPO, Tommy membantah keras seluruh keterlibatannya di situ. Malah, “Gua baru dengar (nama kelompok itu) sekarang,” katanya. Tapi sejumlah sumber, termasuk mantan preman dan bandar judi Anton Medan, mempercayai keberadaannya. Isi perut “Geng Sembilan” berikut ini dirinci berdasarkan keterangan mereka.
Kecuali Tommy dan Yorrys, yang juga membantah, beberapa nama yang ada di sini tidak dapat dikontak oleh TEMPO.
Quote:
1.Tommy Winata.
Mengendalikan
Bank Artha Graha, yang dulu bernama Bank Propelat, milik Kodam
Siliwangi. Bank Artha Graha adalah pilar utama kerajaan bisnis Tommy:
Grup Artha Graha.
|
Quote:
2.Sugianto Kusuma.
|
Quote:
3.Yorrys T. Raweyai.
Ketua Umum Pemuda Pancasila ini bertindak sebagai “panglima” yang mengamankan seluruh operasi jaringan ini di lapangan.
|
Quote:
4.Arief Prihatna (Cocong).
Menurut
sumber TEMPO dan Anton Medan, di bidang ini Arief merupakan pemain lama
(sejak 1975) urusan memasukan barang lewat pintu belakang. Ia bergabung
dengan Tommy sekitar 1985 dan punya jaringan luas di kalangan militer.
Seorang mantan karyawati di perusahaan Cocong mengaku bagaimana dia
secara rutin mengirimkan “upeti” berupa barang elektronik ke kalangan
tentara dan polisi Tak mengherankan, ia mulus memasukkan mobil mewah,
barang elektronik, serta obat tradisional (Cina) dari Singapura,
Thailand, Taiwan, dan Hong Kong. Arie Sigit (cucu Soeharto) pernah
memimpin konsorsium importir obat tradisional ini.
|
Quote:
5.Edi “Porkas” Winata.
Kepada
TEMPO, Tommy mengaku kenal baik tokoh ini. Imbuhan nama di tengah
muncul karena reputasinya sebagai bandar judi Porkas (perusahaan milik
Sigit Hardjojudanto, seperti disebut pula oleh majalah Time pekan lalu).
Dia dikenal sebagai “tangan kanan” Tommy dalam bisnis ini. Menurut
Anton Medan, beberapa nama berada di bawah lindungan Tommy pula. Di Jakarta, menurut sebuah sumber, pusat operasi mereka-lewat permainan mickey mouse, rolet, bakarat, black jack, dan lain-lain-adalah Pertokoan Duta Merlin, Jalan Ketapang, dan Jalan Kartini. Belakangan, pusat operasi itu dipindahkan ke Jalan Kunir di kawasan Kota, yang kini dikenal sebagai markas “Konsorsium Judi Indonesia”-jelas bukan nama organisasi resmi-dengan Edi sebagai pemimpinnya. |
Quote:
6.Kwee Haryadi Kumala (A Sie).
Bersama
kakaknya, Cahyadi Kumala (Sui Teng), Haryadi adalah spesialis
pembebasan tanah. Anton Medan juga menyebut keterlibatan Teddy Hwat dan
Robert Kardinal (saudara Yorrys) dalam urusan tanah ini. Di sektor ini
mereka banyak bekerja sama dengan Bambang Trihatmodjo, misalnya di
Jonggol dan Sentul. Bahkan, menurut Anton dan sumber TEMPO, beberapa
aset Cendana saat ini telah dialihkan ke Tommy Winata: Jonggol (3.200
hektare), Cikarang (5.000 hektare), Sawangan, Sentul, Cikampek, dan
perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara (25.000 hektare).
|
|
Quote:
7.Arie Sigit
Pemasok utama “komoditas” ini adalah Hong Lie, buron yang dikaitkan dengan pembunuhan Nyo Beng Seng. Hong Lie sekarang bermukim di Hong Kong. Menurut seorang sumber, salah satu lokasi “perakitan” barang terlarang ini, di Tangerang, pernah digerebek polisi pada 1998 lalu, tapi kasusnya lalu dipetieskan. |
Quote:
8.Iwan Cahyadi Karsa.
Melalui
PT Sumber Auto Graha (SAG), belum lama ini Iwan membeli 14 ribu unit
mobil Timor. Menurut Anton dan sumber lainnya, SAG memperjualbelikan
mobil mewah completely built-up yang diselundupkan Arief Cocong.
|
Quote:
9.Johnny Kesuma.
|
Quote:
Tidak semua mafia ingin menaruh fotonya diinternet
dan selalu mengrahasiakan identitasnya. |
Tommy Soeharto
Quote:
|
Bambang Trihatmodjo
orang yang dilenyapkan kalo tidak setuju dengan caranya Bambang Soeharto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar